Strategi Pemasaran Modern

Reed Hastings, Founder Netflix yang berhasil mengembangkan strategi pemasaran modern berbasis sosial media

Strategi ini sangat cocok dikembangkan oleh semua jenis bisnis, tak terbatas dalam semua lingkup termasuk industri kreatif seperti Netflix. Kisah sukses Netflix tidak lepas dari peran CEO dan Foundernya, Reed Hastings.

Profil Singkat

Reed Hastings lahir di Boston, Amerika Serikat pada 8 Oktober 1960. Setelah lulus SMA, Ia pernah mencoba peruntungan sebagai sales vacuum cleaner, dimana Ia pergi menawarkan produknya secara door to door. Hastings melanjutkan pendidikannya di Bodwin College, Jurusan Matematika.

Disana Ia tidak hanya berfokus mengambil perkuliahan akademik saja, tetapi juga mengikuti berbagai kegiatan seperti memanjat gunung dan bermain kano.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Ia pergi ke Afrika untuk mengajar matematika selama 2 tahun. Lalu Ia kembali ke Amerika untuk melanjutkan S2 nya di Stanford University dengan jurusan Artificial Intelligent.

Perjalanan Karir

Hastings memulai karir bisnisnya dengan mendirikan Pure Software bersama kedua rekannya, Raymond Peck dan Mark Box.  Pure Software menjual perangkat debugging untuk para teknisi komputer.

Baca Juga:

Ini Strategi Pengembangan Usaha Oprah Winfrey yang Anda Wajib Tahu

Simak Cara Sukses Bisnis ala Hermanto Tanoko si Bos Avian

Bisnis software ini berlangsung sukses, dan Ia mendapatkan sekitar 10 triliun rupiah setelah pure software diakuisisi Rational Software pada tahun 1995.

Kemunculan Netflix

Berbekal uang hasil penjualan bisnis pertamanya, Ia mendirikan usaha sewa rental DVD yang Ia beri nama “Netflix”. Ide ini Ia dapat setelah Ia mendapat denda sekitar $40 karena telat mengembalikan DVD. Hastings sendiri memang pelanggan setia sewa DVD, dan dari situ Ia melihat peluang di pasar.

Strategi Pemasaran Modern

Konsep penyewaan DVD di Netflix berjalan dengan sistem digital membership/keanggotaan. Jadi untuk menyewa DVD, pelanggan harus mendaftar keanggotaaan terlebih dahulu.

Di tahun 2005, jumlah penonton di Netflix meningkat menjadi 4,2 juta penonton. Melihat peluang tersebut, pada tahun 2007 Netflix resmi memperkenalkan layananan streaming film dan series di TV. Di tahun 2010, jumlah penonton Netflix melonjak menjadi 16 juta.

Pada tahun 2013, Cards” dan memperoleh penghargaan dari Emmy Awards. Sejak saat itu, Netflix terus memproduksi konten originalnya sendiri dan mempertahankan kepopulerannya sampai sekarang.

Strategi Pemasaran Modern Netflix

Lalu, apa rahasia yang membuat Netflix bisa sesukses sekarang? Ditengah banyaknya platform langganan film di internet, mengapa Netflix selalu menjadi yang terdepan? Hal tersebut terjadi karena Netflix menerapkan strategi pemasaran modern yang memanfaatkan sosial media.

Menurut Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly strategi pemasaran modern yang diterapkan oleh Netflix dapat berjalan dengan sukses karena telah menerapkan langkah INTERCEPTION (Pencegahan).

Interception adalah usaha mencegat calon customer yang berlalu lalang di social media dengan menerapkan iklan yang sesuai dengan “WHO” dari calon customer Netflix.

Hasil dari penerapan interception ini terlihat cukup jelas, setiap user sosial media seolah-olah free advertiser bagi Netflix. Netizen selalu membicarakan Netflix di berbagai thread, ataupun setiap topik yang ada kaitannya dengan film/series.

Selain aktif memasarkan melalui sosial media sebagai bentuk strategi pemasaran modern, Netflix juga aktif mengiklankan layanannya melalui website/webpage di internet, khususnya website yang menawarkan layanan video entertaiment seperti YouTube.

Menurut Coach Yohanes G. Pauly, proses pemilik bisnis meingklankan melalui website/webpage disebut sebagai RBM (Relevant Banner Marketing). Dalam membuat banner iklan, tentu harus disesuaikan lagi dari segi konten, dan ukuran. Dan yang lebih penting lagi, sesuaikan juga dengan “Who” Anda. Siapa saja yang berpotensi menikmati layanan produk Anda.

Similar Posts

Leave a Reply