Strategi marketing

Dibalik Kesuksesan Strategi Marketing Microsoft, Ternyata Bill Gates Pernah Dituntut Departemen Hukum USA

Tahukah Anda dibalik kesuksesan Bill Gates menjalankan strategi marketing Microsoft, ternyata dulu perusahaan ini pernah mengalami krisis karena dituntut oleh  Departemen Hukum USA?  Padahal Bill Gates merupakan salah satu entrepreneur terkaya di dunia.

Awal kisah Microsoft

Bersama dengan rekannya Paul Allen, Bill Gates membangun sebuah perusahaan dengan nama Microsoft. Strategi marketing pertama yang dilakukan oleh Bill Gates adalah dengan bekerjasama dengan MITS dengan mengembangan sistem operasi bersama BASIC Microsoft.

Bill Gates dan team-nya membuat strategi marketing yang sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga nama Microsoft kian terkenal terutama saat lahirnya Microsoft Windows pada tahun 1985.

Microsoft hingga saat ini masih terus berinovasi dan mengembangkan produk serta strategi-strategi marketing baru agar bisa memenuhi selera penggunanya serta menjadi market leader di pasar.

Orang Terkaya di Dunia

Strategi marketing
Bill Gates rutin menduduki peringkat orang terkaya di dunia sejak tahun 1995

Microsoft kian hari makin berkembang dan digunakan oleh banyak komputer di seluruh dunia karena kesuksesan strategi marketing dan inovasi yang diterapkan.

Bill Gates bahkan dinobatkan oleh Forbes sebagai salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai 96.5 miliar dollar US.

Bill Gates rutin menduduki peringkat orang terkaya di dunia sejak tahun 1995. Disamping kesuksesan membangun Microsoft, pada tahun 2008 Bill Gates mengundurkan diri dari posisi CEO dan memegang posisi sebagai ketua komisaris hingga 2014.

Strategi Marketing yang Tersandung Krisis

Bill Gates strategi marketing
Pemerintah Amerika menilai bahwa strategi marketing yang digunakan oleh Microsoft melanggar undang-undang

Siapa sangka keberhasilan Bill Gates yang sukses dengan strategi marketing yang ia terapkan di Microsoft ternyata pernah tersandung masalah. Tahun 1998 Microsoft tersandung kasus monopoli perusahaan kecil dan melanggar undang-undang bisnis dalam penggunaan Internet Explorer di Windows.

Permasalahannya 95% PC yang kompatibel dengan Intel dijual sepaket dengan Windows, sehingga Microsoft mendapatkan keuntungan yang sangat besar karena pada saat tersebut pasar pengguna web tengah berkembang sehingga secara mau tidak mau pengguna baru PC harus menggunakan Internet Explorer buatan Windows saat membuka internet.

Pemerintah Amerika menilai bahwa strategi marketing yang digunakan oleh Microsoft melanggar undang-undang bisnis karena pada saat itu kapasitas internet masih buruk dan tidak memungkinkan pengguna PC untuk men-download perangkat lain seperti Opera.

Bill Gates yang menjabat sebagai CEO dipanggil untuk diminta keterangan atas kasus yang berakar pada strategi marketing bundling ini. Departemen Hukum Amerika secara terang-terangan ingin Microsoft menghentikan strategi yang mereka jalankan.

Bill Gates pada saat krisis ini menunjukkan sikap leadership-nya dengan berdiri membela perusahaannya dan memberikan penjelasan. Bill Gates mempertahankan inovasi yang telah dibuat oleh team-nya di Microsoft dan bahkan berjuang hingga bertahun-tahun untuk memenangkan kasus tersebut.

Sosok Panutan

strategi marketing bisnis
Bill Gates memiliki strategi bisnis praktis agar sukses bangun bisnis

Bill Gates adalah salah satu tokoh panutan bagi para entrepreneur untuk membangun bisnis sukses. Ia mengajarkan bahwa entrepreneur dan pemilik bisnis bahwa bisnis yang kecil bisa sukses jika memiliki strategi marketing yang tepat.

Salah satu rahasia Bill Gates yang mengantarkannya menjadi entrepreneur sukses menurut Global Awards Winning Business Coach, Coach Yohanes G. Pauly, adalah karena Bill Gates memiliki strategi bisnis praktis agar sukses bangun bisnis.

Salah satu strategi bisnis yang bisa diterapkan oleh pemilik bisnis menurut Coach Yohanes G. Pauly adalah dengan membuat strategi marketing yang terbukti berhasil membuat bisnis itu diantri oleh customer. Berikut adalah 3 langkah praktisnya:

Specific WHO

Bill Gates strategi bisnis
Seharusnya pemilik bisnis harus fokus kepada target spesifik

Banyak pebisnis yang fokus ke HOW atau bagaimana-nya sejak awal membangun bisnis. Padahal pertanyaan pertama yang harusnya dipikirkan oleh pebisnis adalah siapa orang yang paling mungkin membeli produk atau jasa mereka.

Kesalahan terbesar pebisnis saat ditanya siapa yang paling memungkinkan untuk membeli produk atau jasa mereka, maka jawabannya adalah semuanya. Padahal seharusnya pemilik bisnis harus fokus kepada target spesifik.

“Ibaratnya kita akan menembak burung yang terbang dengan peluru terbatas, apakah kita akan membabi buta menembak seluruh burung? Tentunya kita akan benar–benar menentukan jenis burung mana yang akan ditembak. Begitu juga dengan kepada siapa kita mau menjual produk atau jasa, tidak bisa ke semua orang, harus spesifik orang-orangnya seperti apa.” jelas Coach Yohanes G. Pauly.

Langkah pertama ini juga diterapkan oleh Bill Gates karena pada saat awal membangun Microsoft, ia sangat selektif dalam menjual program yang dibuat dan tidak sembarang perusahaan bisa mendapatkan produk tersebut.

Relevant WHERE

Target customer spesifik berkumpul di tempat yang spesifik pula

Setelah mendapatkan WHO yang spesifik, selanjutnya tentukan WHERE atau dimana biasanya target market spesifik ini biasa berkumpul.

“Langkah selanjutnya, kita harus tentukan dimana target pembeli tertentu ini biasa berkumpul. Ibaratkan seperti burung tadi, kita sudah tahu nih apa jenis burung yang mau ditembak. Bisa jadi ternyata burung tersebut berkumpul di pohon yang sama. Bila kita tembakkan peluru ke pohon tersebut, kemungkinan lebih banyak burung yang kena peluru kita kan ya?” ujar Coach Yohanes G. Pauly.

Baca juga:

Beyond WHAT

Coach Yohanes G. Pauly menjelaskan bahwa dalam berbisnis tidak cukup hanya dengan menjual produk atau barang yang bagus saja. Pemilik bisnis harus menjual beyond WHAT dengan menciptakan persepsi yang baik atas produk atau jasa dimata calon customer dan customer.

Yang dimaksud dengan beyond WHAT adalah dengan menjual emotional benefit dibandingkan functional benefit.

Function benefit hanya menekankan pada fungsi dan kegunaan produk atau jasa yang dijual. Akibatnya jika terlalu fokus menjual functional benefit, pemilik bisnis akan terjebak dalam perang harga. Sedangkan jika pebisnis fokus menjual emotional benefit, yang terjadi adalah calon customer akan tersentuh hatinya dan harga tidak lagi relevan.  

Similar Posts

Leave a Reply